Sabtu, 03 Desember 2016

Ibu, Berapa Jumlah Gajimu?

Pagi ini saya dibuat mengulum senyum sama anak sulungku. Sebenarnya sedari kemarin dia diminta oleh Guru kelasnya untuk mengisi data diri dan orang tuanya. Namun ketika sulungku bertanya, apa pekerjaanku dan berapa gajiku? Aku hanya menjawabnya dengan bercanda, "maunya dijawab jujur atau bercanda?"
"Ah, ibu mah selalu gitu, ayolah isi ini, Bu! rengeknya.
"Sudahlah, isi aja ibu ini IRT,"jawabku singkat.
"Berapa gajinya ibu?"tanyanya lagi
"Lah, emang ada IRT yang digaji?"jawabku lagi sambil senyum-senyum
"Tapi ibu kan punya gaji, dari ini, dari ini, kadang juga dapat dari ini "jawabnya seraya menghitung sumber penghasilanku yang dia ketahui.
Yach, sudahlah... kadangkala saya bingung harus jawab apa ketika ditanya status saya ini apa? Dijawab IRT, anak sich percaya saja karena emaknya memang pyur di rumah saja. Ya masak, nyuci, ngepel, nyetrika, momong anak, dan masih banyak seabrek kerjaan rumah yang saya lakukan sendiri. Tapi ketika mendengar jawabanku masalah gaji, dia lagsung protes dan tidak terima.
Saat itu saya berusaha mengetest kejujuran dan kepolosan sulungku, "emang kenapa sich kalau ibumu tidak bergaji, apa kamu malu mengakui ibumu tidak memiliki penghasilan?
"Ya enggak sich, tapi kan kenyataannya meski ibu di rumah, ibu juga mendapatkan gaji?"terangnya.
"Tapi apakah hal itu harus dipamerkan? bukannya kalau kamu tulis tidak bergaji, ibu gurumu juga tidak bertanya? Jadi mau apa juga mesti ditulis? Toh guru kamu juga pasti percaya kalau yang namanya Ibu rumah tangga ya pasti tidak bergaji, bukan?"tanyaku lagi
"Iya sich, tapi kan tidak ada salahnya kalau sebutkan gaji dengan jujur?"tanyanya polos.
Nak, ada beberapa hal yang boleh diungkapkan dengan jujur, adapula yang ketika diungkapkan justru memicu rasa sombong. Itu yang ibu ingin hindari. Biarlah, ibumu jadi ibu rumah tangga yang tak bergaji di hadapan manusia. Biarlah ibumu tak diakui hebat sebagaimana ibu-ibu temanmu yang bekerja di kantor. Biarlah, Nak... karena memang ibu tidak butuh itu semua.
Ibu sudah cukup bangga dan bahagia dengan status sebagai ibu rumah tangga
Dengan status ini, ibu bebas melakukan semuanya dari rumah. Status ini yang membuat ibu bisa menjadi diri ibu sendiri, tanpa harus jaga image ini itu. Tanpa harus jaga gengsi ketika ada yang bertanya, "jadi apa sekarang? kerja di kantor mana? ngapain di rumah? sibuk apa sekarang? Bisnis apa sekarang? Karena jika ada yang bertanya itu, ibu akan langsung jawab dengan bangganya bahwa ibu adalah seorang IBU RUMAH TANGGA yang kesibukannya hanya seputar urusan rumah tangga. Yach, itulah jawaban yang dijamin tidak akan merepotkan ibumu ini, Nak. Nah, sekarang kamu sudah tahu khan, kenapa kbu benar-benar bahagia menjadi Ibu rumah tangga? Jadi, jangan pernah ada pertanyaan "Ibu, berapa jumlah gajimu?"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar