Rabu, 11 Januari 2017

Membuat Boneka Cantik dari Kain Perca

Menyenangkan anak tidak harus dengan hal-hal yang mahal, karena dengan mengajaknya berkreasi membuat mainannya sendiri juga termasuk hal yang menyenangkan buat anak. Membuat mainan sendiri sangat banyak manfaatnya, selain mengasah kreativitasnya kita juga bisa merangsang imajinasi anak. Bahkan membuat mainan sendiri jauh lebih hemat di kantong, apalagi jika bahan yang digunakan adalah bahan bekas, misalnya : kain perca. Kain perca merupakan sisa-sisa kain yang biasanya oleh tukang jahit dibuang begitu saja. Nah, daripada dibuang sia-sia, kenapa tidak kita manfaatkan saja menjadi aneka boneka cantik dari kain perca.
Dengan kain perca ini, kita bisa menciptakan aneka bentuk boneka mini, dari mulai bintang, mobil-mobilan, buah-buahan, binatang, dan lainnya. Nah, kebetulan sekali, Faris dan Zahraa suka sekali dengan emoticon Bintang tersenyum, makanya mamahnya akan membuatkan mereka boneka bintang tersenyum. Ingin tahu bagaimana cara membuatnya, simak langsung step by stepnya berikut ini :

Kamis, 05 Januari 2017

Ma, Kenapa Tidak Shalat?

"Ma, kenapa mama nggak shalat?"tanya anak-anakku
Bagi sulung yang sudah berusia 10 tahun, hal ini mudah banget ngejelasinnya. Paham tidak paham, toh dia sudah saya jelaskan garis besarnya, jadi dia bisa mencari penjelasannya dari buku atau internet. dan hasilnya, diapun memahami dan tidak protes lagi.

Anak Ranking Satu? Biasa Aja Tuch

Saya termasuk ibu yang paling santai dan hampir tidak pernah menuntut anak untuk mendapat nilai 100 apalagi bisa duduk di peringkat atau ranking 3 besar. Bahkan saya sering tekankan pada anak-anak saya, bahwa sekolah itu adalah tempat mereka menuntut ilmu dan bersosialisasi. "Bersenang-senanglah dan nikmati proses belajarmu, karena masa itu tidak akan lama. Jangan karena memburu nilai dan peringkat kelas, lantas kamu merasa tertekan, stres atau kehilangan kebahagiaanmu sebagai anak-anak." Namun yang namanya anak, dia masih saja gampang takut dan selalu ingin tampil perfect di hadapan gurunya sehingga seringkali merasa sedih ketika nilainya anjlok atau kurang menguasai pelajaran. Namun saya tidak capek menasehatinya agar santai dan jangan pernah menjadikan pelajaran sekolah sebagai beban, apalagi sampai membuatnya kehilangan waktu bermainnya.