Senin, 19 Desember 2016

Sholatku untuk siapa sich, Ma?

Setiap hari, saya selalu menyempatkan waktu untuk berbincang bersama anak-anak. Ada saja hal-hal yang yach bisa dikatakan sepele, namun cukup menarik untuk dibahas, dari mulai cerita tentang teman-temannya, cerita masa kecil saya, dan beberapa cerita lainnya. Namun tak jarang pula anak-anak menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan ibadah sehari-hari, contohnya kejadian minggu siang itu selepas shalat dhuha.
 “Ma, shalat kita ini untuk siapa sich?”tanyanya polos
Saya selalu tersenyum saat mendengar pertanyaan cerdas mereka. Yach, karena pertanyaan itulah saya bisa belajar dan terus belajar untuk bisa menjadi ibu yang bijak, madrasah pertamanya.
“Nak, shalat kita itu untuk diri kita sendiri, ”jawab saya
“Loh, bukannya untuk Allah?”tanyanya lagi
“Bukan sayang, Allah tidak membutuhkan shalat kita, tapi kita yang membutuhkannya, kita yang butuh Allah, anakku,”jawab saya meyakinkan.
Anakku, dalam Alquran disebutkan Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
Wahai sekalian manusia, kamulah yang butuh kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji. Jika Dia menghendaki, niscaya Dia memusnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru (untuk menggantikan kamu). Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah”. (QS. Fathir: 15-17)
Tahukah kamu anakku, bahwa tubuh kita sangat membutuhkan shalat untuk bisa tetap sehat dan berfungsi optimal, hati kita butuh shalat agar bisa tenang dalam menjalani hidup, dan kita butuh shalat karena kelak amalan yang pertama kali dihisap adalah shalat. Shalat menentukan baik dan tidaknya kita, anakku, artinya ketika seorang sholatnya baik, maka seluruh amalannya akan baik, sebaliknya ketika sholatnya buruk maka buruklah semuanya. Disebutkan pula bahwa shalat merupakan tiang agama, siapapun yang menjaganya maka sama saja menjaga agama, dan siapapun yang mengabaikannya maka sama saja ia merobohkan agama.
Nak, sudah tahu betapa pentingnya shalat untuk kita, bukan? Jika demikian, jangan pernah lupa menjaga shalat kapanpun dan dimanapun berada. Selama nyawa masih bersemayam dalam raga kita, tidak ada satupun alasan yang membolehkan kita meninggalkan shalat. Jangan biarkan hidupmu dan agamamu rusak gara-gara kau abaikan shalat. Jagalah, jagalah Shalatmu Anakku!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar